Ahad, Ogos 06, 2006
Lagu ini saya minati sejak kecil lagi, ada auranya tersendiri. Seolah-olah mengheret saya ke sahara yang tak berpenghujung, di mana kita berada di antara garis langit yang tak tergapai dan horizon bumi yang tak tergali dasarnya. Dan kita hanya insan yang berkelana antara keduanya sementara menunggu dimensi lain yang bakal tiba apabila langit dan bumi bersatu - nanti di suatu masa
Lagu ini saya minati sejak kecil lagi, ada auranya tersendiri. Seolah-olah mengheret saya ke sahara yang tak berpenghujung, di mana kita berada di antara garis langit yang tak tergapai dan horizon bumi yang tak tergali dasarnya. Dan kita hanya insan yang berkelana antara keduanya sementara menunggu dimensi lain yang bakal tiba apabila langit dan bumi bersatu - nanti di suatu masa
Kembara berjalan bersendirian
Mencari jalan pulang
Bilakah masanya embunkan menjelma
Di tanah gersang yang membakar
Alangkah pedihnya nasib kembara
Di tengah khatulistiwa
Tak siapa yang dapat menghilangkan dahaga
Namun tetap ia bertahan
Kami semua senasib dengan mu
Wahai kembara di tanah gersang
Mencari kebahagian dalam hidup
Menempuh berbagai rintangan yang ada
Namun bahagia masih impian
Kau masih berjalan di bawah sinar
Bulan bintang yang membimbingmu
Suatu hari kau kan bertemu
Sungai mengalir di taman indah
2 comments:
Sdr.,
nanti hujan menjirus bumi
tanah tak gersang lagi
wassalam.
Terima kasih Saudara Ufukhati.
Hujan menziarah bumi
tanah yang gersang subur kembali
namun kalbu yang tandus
perlukan nur imani.
Post a Comment