Langit dan laut
saling berkasih
sama warna
berkongsi cinta.
Awan menduga
mengutus pesona
langit yang setia
memendam derita.
Laut kelam
tak tercapai indera
awan mengembang
langit terhalang.
Angin menderu
arif cinta -
langit dan laut
azali bersama -
ditiupnya awan
terpecahlah ia.
Langit dan laut
menjalin kasih
pada suatu senja
di suatu garis.
Kata langit: Aku cinta padamu, laut
Kata laut: Aku akan setia, langit
Kata awan: Aku cemburu kasih kalian
(dikembangkan dirinya, memisahkan pandangan langit dan laut)
Kata angin: Cinta langit dan laut cinta sejati,
usah kau hasad dan dengki, awan
(Ditiupnya awan, berpecah-pecah)
Awan menangis, gugur air matanya ke laut.
Kata laut: biar hujan berkurun, takkan tawar lautan cintaku
Kata langit: kita tetap bertemu di satu garis.
Noble Art Creation
Mei 18, 2009 (petang 6.06)
saling berkasih
sama warna
berkongsi cinta.
Awan menduga
mengutus pesona
langit yang setia
memendam derita.
Laut kelam
tak tercapai indera
awan mengembang
langit terhalang.
Angin menderu
arif cinta -
langit dan laut
azali bersama -
ditiupnya awan
terpecahlah ia.
Langit dan laut
menjalin kasih
pada suatu senja
di suatu garis.
Kata langit: Aku cinta padamu, laut
Kata laut: Aku akan setia, langit
Kata awan: Aku cemburu kasih kalian
(dikembangkan dirinya, memisahkan pandangan langit dan laut)
Kata angin: Cinta langit dan laut cinta sejati,
usah kau hasad dan dengki, awan
(Ditiupnya awan, berpecah-pecah)
Awan menangis, gugur air matanya ke laut.
Kata laut: biar hujan berkurun, takkan tawar lautan cintaku
Kata langit: kita tetap bertemu di satu garis.
Noble Art Creation
Mei 18, 2009 (petang 6.06)
5 comments:
Salam petang RAA,
PUISI PELAUT
(untuk yang selalu mencintai ombak dan pantai)
pelaut mengukuri ruang
(aku bimbang katanya)
tepian lautmu tiada hujung
langit dan awammu selalu
mendusti hari-hariku
aku manusia bernyawa
berikan aku sehari
lagi, untuk pulang
ada daratan yang lebih
pasti
tolonglah aku,
(kata pelaut berulang kali)
dan pelaut itu
hilang dalam angin mati.
ZULKIFLI BIN MOHAMED
Perumahan Lot 144, Darul Iman
19 Mei 2009.
Zek,
Salam kembali.
Laut tiada hujungnya
bagi si pelaut sepi
pergi dan terus pergi
mencari diri.
Laut bertaup dengan langit
pada suatu garis
di hujung pandang
dari sebuah tanjung.
Kata langit dan laut
pulanglah pelaut
tumpanglah jerkah angin
yang menghalau awan.
lautan
seenaknya, segara
lahirnya memukau pandangan
dasar hati
tersimpan sebuah kehidupan
aku hanya bisa singgah
bertakhta tiada ku mungkin
segara
semanisnya, laut
luas hanya pada pandangan
namun setitik air jua asalmu
biar kita sama memahami
izinkan aku
biar hanya mendayung
namun di dasarmu
dapat ku nikmati
dari zahirmu
Post a Comment