Seni, Kata, Nama dan Jiwa

.

Bertanya aku kepada seorang marhaen puisi
tentang sebuah keindahan seni dan aksara
"Ia seperti dadu.
lima dimensi yang nyata
dan satu tersembunyi
pada papan meja."

Bertanya aku kepada seorang korporat seni
tentang sewajarnya sehidangan puisi
menjadi santapan manusiawi
"Seni itu, bukan pada kata,
tapi pada nama.
bbbbbbbbbbbbbbbbbbbbb
oooooooooooooooooooooooo
ddddddddddddddddddddd
oooooooooooooooooooooooo
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!"

Kutanya diri sendiri
"Seni itu
bukan pada aksara
tapi pada jiwa."

Kamar Minda
Januari 25, 2009 (pagi: 600)
.