(Untukmu, "Kelebihanku")
Suatu petang garing
kau sadaikan perahu impian
ke pantai harapan.
Matamu merenung kalbuku
dan kita sama-sama melereti
rerama yang terbang pergi
selepas hinggap seketika
di kerudungku.
Bayu yang menyapa tiba-tiba
melakar senyum di bibir kita
setelah sebuah bicara panjang
pada dinihari tadi
mengguris luka di jiwa kita.
Kamar Jiwa
Februari 17, 2009 (petang: 5.00)
Suatu petang garing
kau sadaikan perahu impian
ke pantai harapan.
Matamu merenung kalbuku
dan kita sama-sama melereti
rerama yang terbang pergi
selepas hinggap seketika
di kerudungku.
Bayu yang menyapa tiba-tiba
melakar senyum di bibir kita
setelah sebuah bicara panjang
pada dinihari tadi
mengguris luka di jiwa kita.
Kamar Jiwa
Februari 17, 2009 (petang: 5.00)
2 comments:
salam,
sdari rozais,
saya mencari makhfi disebalik purwakanti..
rba,
salam kembali.
keselarian rima pada aturan aksara
bagai mencari keserasian dari sinar mata
yang tersembunyi dan yang nyata
hanya terkesan pada jiwa
yang sedang gelora.
Dan yang makhfi itu hanya pemilik hati yang akan mengerti.
Post a Comment