Untuk menghubungi saya, atau memberi dan menerima maklumbalas secara peribadi, sila capai 013-3544889, atau emelkan ke rozaisalanamy@gmail.com, atau temui saya di http://www.facebook.com/rozais.alanamy

Selain capaian di atas, yang menggunakan nama dan kutipan daripada saya adalah tidak relevan dan tidak ada kena mengena dengan pendapat dan pendirian saya.
__________________________________________________________________

Tuesday, May 19, 2009

Akar dan Bumi

.
Ada bidalan mengatakan; tak pandai menari, dikatakan lantai rendah dan tinggi. Kata bidalan ini mengingatkan saya kepada lagu Akar dan Bumi nyanyian Amuk. Lebih kuranglah maksudnya.

Dan bila teringat Bandi dengan topengnya, terimbau pula kenangan tentang seorang teman. Kata-katanya cukup membuatkan dunia sastera menghargainya; kerana secara tidak langsung dia telah mengangkat warga dunia sastera.

Menurutnya, orang sastera kaya bahasa dan jiwa, dan "orang biasa" susah untuk memahami hal demikian. Terfikir saya, orang sastera punyai "martabat" sendiri, lebih bijaksana dan berjiwa, rupanya! Tak sia-sia bidang sastera antara lima bidang yang terpilih untuk diberi Anugerah Nobel. Terima kasih teman, atas pengiktirafan itu.





Tinggi-tinggi kelapa bali/Kental berdiri/Akar di bumi/Walau bermusim di terik mentari/Tidak sekali lupakan diri

Bila menari dongak ke langit/Langkahmu sumbang salahkan bumi/Silap sendiri tak dipeduli/Terbiar sudah membuta tuli/Baru tengadah menyesal diri

Ikutkan rasa kelak binasa/Kerasnya hati membawa mati/Pentingkan dosa sumpah bertakhta/Megah ilusi menjadi mimpi/Panasnya diri bagai dibakar api

Tinggi-tinggi kelapa bali/Walaupun tinggi kental berdiri/Tidak pernah lupa diri/Tidak pernah megah diri/Mencengkam akar di bumi

Rimbun-rimbun daun dedalu/Tinggi di atas sombongkan diri/Pandang langit lupa bumi/Menumpang menunggu mati


No comments: