Tuesday, May 19, 2009

Langit dan Laut

.
Langit dan laut
saling berkasih
sama warna
berkongsi cinta.

Awan menduga
mengutus pesona
langit yang setia
memendam derita.

Laut kelam
tak tercapai indera
awan mengembang
langit terhalang.

Angin menderu
arif cinta -
langit dan laut
azali bersama -
ditiupnya awan
terpecahlah ia.

Langit dan laut
menjalin kasih
pada suatu senja
di suatu garis.

Kata langit: Aku cinta padamu, laut
Kata laut: Aku akan setia, langit
Kata awan: Aku cemburu kasih kalian
(dikembangkan dirinya, memisahkan pandangan langit dan laut)
Kata angin: Cinta langit dan laut cinta sejati,
usah kau hasad dan dengki, awan

(Ditiupnya awan, berpecah-pecah)

Awan menangis, gugur air matanya ke laut.
Kata laut: biar hujan berkurun, takkan tawar lautan cintaku
Kata langit: kita tetap bertemu di satu garis.


Noble Art Creation
Mei 18, 2009 (petang 6.06)

5 comments:

  1. Salam petang RAA,

    PUISI PELAUT
    (untuk yang selalu mencintai ombak dan pantai)

    pelaut mengukuri ruang
    (aku bimbang katanya)
    tepian lautmu tiada hujung
    langit dan awammu selalu
    mendusti hari-hariku
    aku manusia bernyawa
    berikan aku sehari
    lagi, untuk pulang
    ada daratan yang lebih
    pasti
    tolonglah aku,
    (kata pelaut berulang kali)
    dan pelaut itu
    hilang dalam angin mati.

    ZULKIFLI BIN MOHAMED
    Perumahan Lot 144, Darul Iman
    19 Mei 2009.

    ReplyDelete
  2. Zek,
    Salam kembali.

    Laut tiada hujungnya
    bagi si pelaut sepi
    pergi dan terus pergi
    mencari diri.

    Laut bertaup dengan langit
    pada suatu garis
    di hujung pandang
    dari sebuah tanjung.

    Kata langit dan laut
    pulanglah pelaut
    tumpanglah jerkah angin
    yang menghalau awan.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. lautan
    seenaknya, segara
    lahirnya memukau pandangan
    dasar hati
    tersimpan sebuah kehidupan
    aku hanya bisa singgah
    bertakhta tiada ku mungkin

    segara
    semanisnya, laut
    luas hanya pada pandangan
    namun setitik air jua asalmu
    biar kita sama memahami

    izinkan aku
    biar hanya mendayung
    namun di dasarmu
    dapat ku nikmati
    dari zahirmu

    ReplyDelete