Thursday, January 29, 2009

Di Dada Sepi Yang Telanjang

.

(menyambut kehadiran zuraidaiman)

Mimpi lancang dinihari semalam
melekap masih di dada sepi yang telanjang
dan aku masih termangu di ranjang
menggapai puisi-puisi indah
menyelit pada dingin embun kerinduan
yang hampir sirna oleh sinar mentari
setelah mengusir bulan kesiangan.
Dan kupandang mimpi pergi
ke dalam bulir-bulir kenangan
mengapung di ruang kewahaman
pecah di keras batu kepura-puraan.

Noble Art Creation
Januari 29, 2009 (petang: 4.59)
.

7 comments:

  1. rozais..

    di dalam dada yang sepi
    mimpi adalah pengisi
    untuk menghitung hari
    mencari kebahagiaan hakiki

    salam dari InangRodat yang lama tidak menghadirikan diri...

    ReplyDelete
  2. salam..
    InangRodat, bagaimana pula jika mimpi jadi realiti..

    ReplyDelete
  3. rba..

    jika mimpi indah menjadi realiti, itulah kebahagiaan yang di nanti namun jika mimpi ngeri menjadi realiti, bertahanlah lah dan bertawakal kepada Ilahi..

    ReplyDelete
  4. InangRodat..

    Mimpi sukar ditafsir. Tapi saya takut dengan tulisan sdri Rozais tajuk 'my dear trouble maker'.. Apa komen InangRodat?

    ReplyDelete
  5. rba..

    Itu mungkin mimpi ngeri... apa nak di takutkan.. ?? Kematian datang tanpa di jangka.. terbunuh, di bunuh , membunuh..yang penting, jangan terkucil dari jalan Allah

    ReplyDelete
  6. Inangrodat & rba,
    Hey, asyiknya bersembang dan berbalas tanya. Tak sempat saya sebagai tuan rumah nak mencelah.

    Indah sungguh bahasa kalian, penuh madah dan kiasan. Saya sebagai tuan rumah amat gembira menerima tetamu bijaksana lagi santun orangnya. Lebih-lebih lagi mendengar dua pria berbicara.

    ReplyDelete
  7. salam,
    sdari rozais al anamy..
    hanya memformulasikan ibarat takarir..

    ReplyDelete