Tuesday, June 23, 2009

Peta Tak Bertanda

.
Setelah lama aku diam di daratan, rindu menyerbu
ingin aku lihat nelayan menepuk laut
camar yang mencubit ombak, dan aku

ingin sekali lagi membuka peta tak bertanda

mencari hala yang tertunda, dan kau

mengasah sebilah pedang dusta
untuk merobek peta jiwa
yang kutulis dengan tinta biru rindu

setahun dulu.

Kamar Rindu
.

6 comments:

  1. Salam RAA,

    "indah dan halus sekali",

    benar sekali, kamu pencinta laut ...

    ReplyDelete
  2. Zek,
    Salam lewat malam.
    Terima kasih memahami diri.
    Benar saya sangat mencintai laut, namun terkadang telalu letih
    bermain ombak
    sesekali, ingin menangis
    di bahu daratan.

    ReplyDelete
  3. Tidak berkesempatan memesrai sahabat2 pada malam HSKU. Agak tergocoh2 dan tidak keruan dengan kesempitan di sana sini. Mungkin dlm konsep yg baru.

    Salam kunjung

    ReplyDelete
  4. Rozlan,
    Salam kembali. Saya gembira saudara sudi bertandang. Terima kasih.

    ReplyDelete
  5. Salam..

    beberapa hari lalu saya terpandang kelibat seseorang bersama seorang penulis wanita dan seorang editor.. di bandara tambang murah.. ingin angkat tangan tapi beliau berjalan laju tanpa memandangku.. uhuu

    ReplyDelete
  6. Hasmora,
    Saya juga ada melihat kelibat mereka. Khabarnya sedang mengejar pipit yang terlepas.

    ReplyDelete