Saturday, January 03, 2009

Senja Temaram Di Pantai Kenangan

.
(Pantai Cahaya Bulan - Jumaat, Disember 26, 2008 (senja temaram)
.
Desir angin dari pantai
Pada senja temaram
Mengirai rambut kenangan
Di bahu ingatan

Berdua kita membicarakan laut
Perahu yang kesepian
Dan ombak yang diam

Aku ingin mengajakmu
Belayar dengan perahu
Menari di tengah lautan
Mungkin kita terdampar di teluk usang
Atau pulau tak bertuan

Lalu kita bina pondok
Beratap dedaun cinta
Berdindingkan bambu rindu

Sambil berperi tentang segara
Yang menyimpan gelombang
Dan ombaknya yang bila-bila masa
Melambung kita.

Kamar Rindu
Januari 3, 2009 (pagi: 2.35)

8 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Kanda,
    Ada puisi yang perlu ditaakul dengan akal, dan ada pula yang difahami dengan jiwa.

    ReplyDelete
  3. rozais..
    parah kedengaran nyayian sepi mu.. tapi kesepian itu mengajar erti kehidupan.. akan tiba ketika, langit mendung terserlah cerahnya dan bunga-bunga kebahagiaan akan tersemai di jiwa sepi yang gersang.

    ReplyDelete
  4. InangRodat,
    Sepi dalam diam lebih baik daripada sepi dalam keriuhan, bukan?

    ReplyDelete
  5. Cik Rozais, saya suka puisi ini dan saya menumpang di atas baris-baris kata Pablo Neruda untuk mengetuk hati anda.


    BERSANDAR PADA SENJA

    Sewaktu bersandar pada senja
    kutebarkan jala dukaku
    ke lautan matamu.

    Di sana,
    kesepianku membesar
    dan membakar dalam marak
    api maha tinggi
    tangannya menggapai
    bagai orang lemas.

    Kukirim isyarat merah
    ke arah matamu yang hampa
    yang menampar lembut seperti laut di pantai rumah api.

    Kau jaga hanya kegelapan, perempuanku yang jauh
    pantai ketakutan kadang-kadang muncul dari renunganmu.

    Sewaktu bersandar pada senja, kucampakkan jala dukaku
    ke laut yang mengocak lautan matamu.

    Burung-burung malam mematuk pada bintang-bintang pertama
    yang mengerdip seperti kalbuku ketika menyintaimu.

    Malam menunggang kuda bayangan
    sambil menyelerakkan tangkai-tangkai gandum biru di padang-padang.

    Karya - Pablo Neruda

    ReplyDelete
  6. Rozais..
    Sepi ada di mana-mana, didalam diam maupun dalam keriuhan.. dipendam atau diluahkan.. walau seerat mana sepi menyelubungi hati , jangan biarkan ia mengongkong jiwa.. kekuatan jiwa itulah pencetus kehidupan

    ReplyDelete
  7. Rozais..
    Sepi ada di mana-mana, didalam diam maupun dalam keriuhan.. dipendam atau diluahkan.. walau seerat mana sepi menyelubungi hati , jangan biarkan ia mengongkong jiwa.. kekuatan jiwa itulah pencetus kehidupan

    ReplyDelete