Friday, August 22, 2008

Untukmu Kawan

Saya melilau mencari kawan dalam taman blogspot pada suatu petang yang sepi… lalu terdampar ke rumah maya abahmuizz.com. Kuntuman kata-kata yang juga dipetik oleh beliau dari sebuah laman turut menyentuh hati saya.

Dan sempena bulan persahabatan yang masih bersisa beberapa hari lagi ini, saya petik rangkaian kata tersebut untuk dihiasi di laman ini dengan sedikit suntingan bahasa untuk dikongsi bersama... kerana kadangkala secara sedar atau tidak, kita sering memahkotakan keegoaan dalam melestarikan ikatan persahabatan.

Moga ia jadi embun pada sekeping hati yang gersang,
atau jadi oasis pada perasaan yang kontang.

Kawan
bila rasa ingin menangis hubungilah aku
aku takkan suruh kau berhenti menangis
tapi...aku akan kata, "aku ingin menangis dengan kau
tapi tak boleh lama sangat, nanti habis air mata aku".

Kawan
jika terasa nak larikan diri jauh dari masalah yang menyelubungi
maklumkan aku, aku takkan halang kau
tapi... aku akan kata, "berlarilah bersama aku
untuk kau lupakan sementara masalah
cuma jangan terlalu laju, aku tak larat nak kejar
kaki aku pendek."
Dan lepas itu aku juga akan kata
"Kau tak boleh selamanya lari dari masalah, hadapi ia."

Kawan
jika kau kecewa keluargamu tak bahagia, beritahulah aku
aku takkan minta kau benci pada keluargamu
tapi… aku akan kata, "Kajilah punca kekecewaanmu,
dan paling penting, terimalah segala ketentuan Allah..."

Kawan
jika kau kecewa dengan hubungan kawan kau itu satu hari nanti
ceritalah pada aku, aku takkan memburukkan dia
tapi aku akan kata, "cubalah letakkan diri kau ke dalam dirinya,
dan kau akan mengerti..."

Tetapi kawan
jika suatu hari aku berdiam diri
aku tak balas sms kau, aku tak angkat panggilan dari kau
hubungilah aku segera (melalui emel ke, surat ke)
sebab waktu itu aku
ermmm...
aku sangat perlukan kau (dan aku malu untuk mengakuinya),

atau mungkin...
aku telah kekal bersemadi
di ruang nan dalam dan sepi.

2 comments:

  1. BERITA KEPADA KAWAN
    (Ebiet G. Ade)

    perjalanan ini terasa sangat menyedihkan
    sayang engkau tak duduk di sampingku kawan
    banyak cerita yang mestinya kau saksikan
    di tanah kering berbatuan
    ho ho ho ... ho ho ho ...

    tubuhku terguncang dihempas batu jalanan
    hati tergetar menambah kering rerumputan
    perjalanan ini seperti jadi saksi
    gembala kecil menangis sedih
    ho ho ho ... ho ho ho ...

    kawan coba dengar apa jawabnya
    ketika kutanya mengapa
    bapak ibunya telah lama mati
    ditelan bencana tanah ini
    sesampainya di laut kukabarkan semuanya
    kepada karang kepada ombak kepada matahari
    tetapi semua diam tetapi semua bisu
    tinggal aku sendiri terpaku menatap langit

    barangkali di sana jawabnya
    mengapa di tanahku terjadi bencana
    mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita
    yang selalu salah dan bangga dengan dosa dosa
    atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita
    coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang
    ho ho ho ... ho ho ho ...

    Nota: Saya terbius dengan lagu ini mungkin u juga suka lagunya.

    ReplyDelete
  2. KS,
    Bukan senang untuk bertemu kawan yang sudi mengembara di tanah kering berbatuan. Justeru itu saya lebih suka kembara sendirian dalam mencari makna kehidupan.

    Lagu ini pernah saya berikan kepada seorang kawan, namun dia sudah ketemu oasis, dan lelah untuk teruskan kembara di tanah gersang.

    ReplyDelete